Tafakur Alam

Kamis, 20 November 2008

Mendiagnosis Permasalahan pengoperasian PC yg Tersambung Jaringan

1. Kegiatan Belajar 1: Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan pada Perangkat Melalui Gejala yang Muncul
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengetahui jenis-jenis gangguan pada perangkat jaringan.
2) Peserta diklat mampu mengetetahui Performance dan kondisi perangkat yang terhubung jaringan.
b. Uraian Materi 1
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.


Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan.
Jaringan komputer sangat rawan terhadap ganguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadi ganguan atau kerusakan pada jaringan tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:
1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation maupun di komputer server.
2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.
Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan.
Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.
Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b) Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.


c) Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.

Gambar 1. Switch


Gambar 2. Hub
d) Network Interface Card (Kartu jaringan)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.

Gambar 3. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor RJ45


Gambar 4.
a. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor BNC dan RJ45
b. Kartu Jaringan (LAN Card) ISA dengan Konektor BNC
e) Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
(1) Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.

Gambar 5. Kabel Jenis Serat Optik



Gambar 6. Konektor untuk Kabel Jenis Serat Optik

(2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.


Gambar 7. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twist Pair) dan Penampangnya


Gambar 8.Konektor RJ45 untuk Kabel Jenis UTP
(3) Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.


Gambar 9. Kabel Jenis Coaxial



a b c

Gambar 10. a. Konektor BNC; b. Terminator BNC;
c. T BNC

Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.
c. Rangkuman 1
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.
d. Tugas 1
1) Perhatikan dan catatlah kondisi peralatan yang digunakan dalam jaringan pada saat jaringan bekerja secara normal!
2) Periksa dan catatlah secara hardware dengan mengindikasikan bahwa jaringan tersebut sudah dapat bekerja dengan baik serta alasannya!
3) Periksa dan catatlah jenis topologi fisik jaringan yang digunakan dalam laboratorium anda, jenis kabel dan alasan menggunakan jenis tersebut!
e. Tes Formatif 1
1) Sebutkan peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut!
2) Sebutkan dan jelaskan topologi fisik jaringan yang ada minimal 2 buah serta keuntungan dan kerugiannya!
3) Dalam Jaringan apakah perlu dilakukan perawatan? Kalau perlu berapa jangka waktu perawatannya? Mengapa harus dilakukan perawatan? Pada bagian apa saja?
f. Kunci Jawaban Formatif 1
1) Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut adalah:
a) Komputer Sever
Fungsi komputer Server adalah sebagai pusat data sebagai pintu masuk ke dalam sistem jaringan dan berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server atau kedalam sistem jaringan tersebut.
b) Komputer workstation (client)
Komputer client berfungsi memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya.
c) HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card).
d) Kartu jaringan NIC
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun client berfungsi sebagai media untuk penghubung sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan
e) Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
2) Topologi fisik jaringan yang digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya adalah:
a) Topologi Bus atau Linier
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
Keuntungannya adalah biaya yang murah, instalasi sederhana. Tidak memerlukan Hub/Switch.
Kerugiannya adalah karena sinyal 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data)sangat besar, jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.
b) Topologi Ring
Adalah topoligi fisik yang tertutup sehingga informasi dan data disalurkan dalam satu arah yang membentuh lingkaran tertutup
sehingga mengesankan cincin tanpa ujung.
Keuntungannya adalah: layout instalasi yang sederhana, Tidak memerlukan Hub/Switch, tidak terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
Kerugiannya adalah: Jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.
c) Topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
Kerugian: memerlukan biaya tambahan karena membutuhkan Hub/switch sebagai pusat node (node sentral)
d) Topologi Hybrid
Topologi Hybrid merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih topologi jaringan lainnya. Topologi Hybrid sering juga disebut Tree topology.
Keuntungan dan keruguan adalah sama dengan jenis topologi yang digunakan dari masing-masing gabungan topologi tersebut.
3) Jaringan sangat perlu dilakukan perawatan. Perawatan harus dilakukan secara berkala dan dilakukan pengecekan setiap minggu serta pada saat terjadi gangguan. Perawatan perlu untuk mendapatkan kinerja jaringan yang optimal dan selalu dalam kondisi yang normal. Bagian yang memerlukan perawatan adalah seluruh komponen jaringan baik secara hardware maupun secara software.
g. Lembar Kerja 1
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstali sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan) yang telah terpasang pada komputer server maupun workstation kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun workstation (client).
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak longgar) pada komputer server dan workstation (client).
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer workstation (client) ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
8) Cek koneksi antar komputer workstation (client) maupun komputer server dengan workstation (client).
9) Matikan komputer dengan benar.
10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek



2. Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah Berdasarkan Kelompoknya
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengklasifikasi permasalahan pada pengoperasian LAN
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan yang ada pada hardware.
3) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan yang ada pada software.
b. Uraian Materi 2
Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
• Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.
• Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.



1) Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.
a) Network Interface Card (kartu jaringan)
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.
Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
(1) Klik Start > setting >klik Control Panel
(2) Pilih icon system double klik pilih menu Device Manager
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.

Gambar 11. Komputer yang Telah Mengenal Kartu Jaringannya Contoh: SIS 900 PCI.

b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
(1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:

Gambar 12. Permasalahan pada Kabel Jenis Thin Coax.
Keterangan Gambar:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
(2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:

Gambar 13. Permasalahan pada Kabel Jenis Thick Coax.
(3) Untuk Penggunaan kabel UTP
Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:

Gambar 14. Permasalahan pada Kabel Jenis UTP.
Keterangan gambar:
1. Konektor longgar (tidak terhubung)
2. Kabel short
3. Kabel terbuka (open)
Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.


2) Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:
a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
(1) Alamat port I/O
(2) Nomor Interupt
(3) Direct Memory Access Request line
(4) Buffer memory Address
Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia.
b) Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.
c) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.

d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.
e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.
f) Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
- Tidak bisa Login dalam jaringan
Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan.
- Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
- Tidak bisa sharing files atau printer.
Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.
- Tidak bisa install network adapter.
Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.
- Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.

b. Rangkuman 2
Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software.
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.
c. Tugas 2
- Periksa dan catat jenis kartu jaringan yang digunakan pada client dan server serta jenis kabel yang digunakan dalam jaringan tersebut
- Periksa dan catatlah seting konfigurasi jaringan yang digunakan dalam praktik tersebut!
- Lakukan konfigurasi ulang pada kartu jaringan di komputer client anda pada nomor TCP/IP yang berbeda catat hasilnya! Apakah masih dapat berkomunikasi komputer lain? Kenapa?



d. Tes Formatif 2
1) Apakah ada kesamaan dan perbedaan fungsi antara HUB, Repeater, Bridge, dan Router dalam jaringan?
2) Apa yang dimaksud dengan protokol dalam jaringan IPX dan TCP/IP?
3) Apa yang dimaksud dengan jaringan peer to peer dan peer to server (client server) apa keuntungan dari masing-masing ?
e. Kunci Jawaban Formatif 2
1) Kesamaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah sebagai penghubung antar komputer agar dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya:
Perbedaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah:
Hub adalah sebagai pembagi sinyal data dari Kartu Jaringan (Network Interface card) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.
Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain yang diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan. Dengan pemasangan repeater ini diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer.
Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan mengirim atau menungkin paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antar dua tipe LAN yang sama. Dengan pemasangan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi bagian dari LAN yang lebih besar
Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur diantara keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehinga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN dapat terisolasi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.
2) IPX adalah jenis protokol jaringan dari Novell yang menghubungkan Novell Netware Client dan server. IPX merupakan datagram/protokol paket dan IPX bekerja pada layer network dari protokol komunikasi dan merupakan tanpa sambungan (connectionless = tak memerlukan koneksi yang perlu disetup sebelum paket dikirim ke tujuannya).
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di buat untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Jaringan. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. TCP (Transmission Control Protocol) mengatur assembly dari pesan atau file ke dalam paket-paket yang lebih kecil yang akan ditransmisikan dalam jaringan dan diterima oleh TCP tujuan yang akan mengasembly packets kedalam pesan yang sebenarnya. IP menangani alamat dari paket data dan menjamin paket data akan sampai ke tujuannya
3) Jaringan peer to peer adalah jaringan dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai server artinya user komputer yang ada dalam jaringan tersebut dapat menjadi seorang administrator. Dia dapat melakukan sharing sumber-sumber yang dia miliki: File, CDRom, Modem Printer dan Fax.


Keuntungan jaringan peer to peer
- Workstation bisa sebagai resource
- Server tidak tersentral (semua workstation (client) dapat sebagai server)
- Security ada pada setiap workstation (client)
- Mudah dan murah untuk Jaringan skala kecil.

Jaringan peer to server (client server) dimana sistem administrator ada pada file server. Sehingga semua komunikasi harus melewati server.
Keuntungan jaringan peer to server (client server) adalah:
- Pengaturan user yang masuk dalam jaringan dapat dideteksi oleh administrator.
- Data tersimpan secara terpusat pada server.
- Kewenangan adminstrator mutlak dalam jaringan.
f. Lembar Kerja 2
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terpasang dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
8) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server dengan client.
9) Matikan komputer dengan benar.
10) Rapikan dan bersihkan tempat praktik


2. Kegiatan Belajar 3: Mengisolasi Permasalahan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan agar tidak mengganggu keseluruhan sistem
2) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari sisi hardware
3) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari sisi software
b. Uraian Materi 3
Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali. Tindakan pengisolasian termasuk didalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permaslahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yakni pengisolasian secara hardware dan secara software.
1) Pengisolasian permasalahan secara Hardware
Tindakan pengisolasian kerusakan yang disebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis. Cara yang terstruktur dan sistematis diharapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan. Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Tindakan pertama (mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan)
Tindakan pengisolasian dapat dilakukan denga cara melihat indikator pada lampu kartu jaringan tersebut jika kartu jaringan dalam kondisi yang atau bekerja baik maka lampu menyala dan saat tidak aktif atau rusak maka lampu tidak menyala saat komputer telah dihidupkan dan terhubungkan dengan jaringan komputer yang lain ataupun dengan Hub/switch. Dapat juga dilihat pada window Control Panel > double klik system pilih menu Device Manager.
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum dengan melihat pada Network adapter. Apabila sudah dikenal maka tinggal melakukan setting konfigurasi jaringan. Apabila kartu jaringan belum dikenal atau sudah dikenal tetapi ada tanda (!), (?) dan tanda (X) menyatakan bahwa perlu dilakukan instalasi software driver dari kartu jaringan tersebut. Apabila dari kedua hal tersebut indikator lampu yang ada kartu jaringan tetap tidak menyala saat telah terhubungkan dengan jaringan komputer lain atau dengan Hub/switch atau tidak dikenal oleh device manager maka perlu dilakukan penggantian kartu jaringan karena kartu jaringan tersebut dalam kondisi yang rusak.

1 2
Gambar 15

Keterangan Gambar:
1. Konsidi sudah dikenal tetapi instalasi software belum sempurna.
2. Sudah dikenal dan Siap untuk di setting konfigurasi jaringannya.

b) Tindakan kedua (mengisolasi permasalahan pengkabelan dan konektor)
Tindakan pengisolasian untuk pengkabelan dan konektor terdapat perbedaan antara model coaxial dengan konektor BNC dan pengkabelan UTP dengan konektor RJ45.
- Pengisolasian untuk pengkabelan coaxial dengan konektor BNC.
Pengisolasian untuk pengkabelan jenis coaxial lebih rumit, karena apabila terjadi jarigan yang down untuk jaringan bertopologi Bus atau ring menggunakan kabel coaxial harus dilakukan pengecekan satu persatu.
Seperti dalam gambar berikut untuk pengisolasian permasalahan yang sering terjadi:

Gambar 16. Permasalahan pada Kabel Coaxial



Keterangan Gambar:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Conector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk pengisolasian permasalahan nomor 1,3,4 dan 5 dilakukan dengan pengecekan satu persatu dari terminal konektor dengan menggunakan multimeter. Pengecekan dilakukan satu persatu dengan melepaskan konektor BNC dari T BNC daru dilakukan pengetesan ujung ke ujung kabel tersebut apabila terjadi hubug sigkat pada pemasangan plug konektor maka pisahkan pisahkan yang menyebabkan hubung singkat tersebut. Apabila terjadi open kabel atau kabel putus dalam kabel coaxial maka lakukan penggantian kabel. Jangan melakukan penyambungan kabel coaxial diantara plug konektor karena menyebabkan jaringan down karena nilai resistansi yang tidak sesuai pada sambungan tersebut dengan pada kabel tersebut. Pengisolasian pada permasalahan Resistor pada terminating Connector dilakukan dengan penggantian terminator BNC yang baru. Konektor yang longgar pada male conektor pengisolasiannya dapat dilakukan dengan mengencangkan T BNC pada konektor BNC secara keseluruhan.


- Pengisolasian untuk pengkabelan yang menggunakan kabel UTP
Pengisolasian pengkabelan pada permasalahan jaringan yang menggunakan kabel UTP relatif lebih mudah. Kemudahan pengisolasian kabel UTP pada jaringan dengan topologi Star hanya komputer yang bermasalah saja yang kita tangani tanpa mengganggu jaringan tersebut (komputer yang lainnya masih tetap bekerja normal. Setiap workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub sehingga apabila komputer yang kita gunakan bermasalah maka komputer lain tidak terganggu. Seperti dalam gambar berikut pengisolasian permasalahan yang muncul dalam jaringan komputer dengan kabel UTP dengan topologi jaringan star.

Gambar 17. Permasalahan pada Kabel UTP
Keterangan Gambar:
1. Konektor longgar (tidak terhubung)
2. Kabel short
3. Kabel terbuka (open)
Perbaikan untuk jaringan yang longgar dilakukan pengencangan pada hub/switch dan pada kartu jaringan. Pengisolasian pada kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel. Pengkabelan dengan menggunakan kabel UTP tidak boleh disambung karena akan mempengaruhi kinerja jaringan. kalau sudah tidak memungkinkan lebih baik dilakukan penggantian kabel beserta konektornya, karena konektor RJ45 hanya digunakan sekali pakai jika sudah diCrimping maka sudah tidak dapat dipakai lagi.
2) Software
Pengisolasaian Protocol yang digunakan harus ditentukan pada saat instalasi software Kartu jaringan. Seperti pada contoh penggunakan protocol TCP/IP.

Gambar 18. Langkah Pemilihan Protocol Jika Menggunakan Model TCP/IP
1. Memilih add pada configuration Network
2. Memilih protocol
3. Klik add
4. Pilih TCP/IP
5. Klik OK

a) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut. Pengisolasian yang dapat dilakukan dengan melakukan seting ulang alamat IP Address dan subnetmasknya sesuai dengan jaringan yang digunakan. Seperti pada gambar berikut:

Gambar 19. Langkah Pengisian IP Address dan Subnet Mask
1. Pilih TCP/IP
2. Klik Propertis
3. Pilih specify an IP Address















Gambar 20. Langkah Pengisian IP Address dan Subnet Mask Harus Sesuai dengan Konfigurasi Sistem Jaringan yang Digunakan

b) Kesalahan Identifikasi workgrup
Workgroup merupakan kumpulan atau nama kelompok jaringan yang kita gunakan. Isolasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perubahan nama workgroup sesuai dengan jaringan yang ada. Seperti gambar berikut merupakan cara untuk melakukan perubahan pada workgroup.
Computer name untuk memberikan nama komputer tersebut, Workgroup merupakan nama kelompok jaringan yang kita akan masuki, Computer Description merupakan diskripsi komputer.














Gambar 21. Langkah Perubahan Workgroup
1. Pilih Identification
2. Menu perubahan workgroup





c) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan sharing file and print.
d) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
a) Tidak bisa Login dalam jaringan
Kasus tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. Apabila kita telah melakukan instalasi dan konfigurasi kartu jaringan dengan sempurna maka bisa juga karena kesalahan kita dalam memasukkan password yang salah saat kita Login ke jaringan.
b) Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Kasus ini sering terjadi karena sistem windows yang kurang baik sehingga perlu melakukan refresh apabila menutup program atau mau menjalankan program.
c) Tidak bisa sharing files atau printer.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akah disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing

a b
Gambar 22 Langkah Melakuan Sharing Data Atau Directory
a. Pilih directory yang akan di sharing data
b. Option pilihan sharing data

a b

c
Gambar 23. Langkah Melakuan Sharing Printer
a. Start setting printer
b. Pilih printer yang akan di sharing
c. Option pilihan sharing printer

d) Tidak bisa install network adapter.
Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai dengan kartu jaringan yang dipasang, atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
e) Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
Kasus-kasus tersebut lebih banyak disebabkan oleh instalasi software dan konfigurasi yang tidak teliti. Hal tersebut menyebabkan kesalahan-kesalahan yang menyebabkan tidak dapat mengakses jaringan. Pengisolasian dan pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroup dan sebagainya sehingga didapatkan koneksi jaringan yang sempurna.
c. Rangkuman 3
Pengisolasian kerusakan dalam hardware yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur dapat mempermudah penyelesaian masalah jaringan yang dihadapi. Sistematis dan terstruktur memiliki maksud dilakukan secara berurutan dari penanganan kartu jaringan pengkabelan sampai instalasi softwarenya.
Isolasi permasalahan secara terjadi pada Instalasi software driver kartu jaringan dan setting konfigurasi jaringan, baik Pengalamatan TCP/IP meliputi IP Adress dan subnet mask serta workgroup yang digunakan.
d. Tugas
1) Lakukan setting ulang untuk komputer server dan komputer workstation (client). Bagaimana hasilnya? Catat IP address subnet mask dan workgroup yang anda gunakan.
2) Catat kinerja jaringan yang anda bangun apakah sudah dapat sharing data dan sharing printer dan bagaimana koneksinya.
e. Tes Formatif 3
1) Bagaimana penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dan pengaruhnya terhadap dengan topologi tersebut.
2) Bagaimana penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star dan pengaruhnya terhadap sistem jaringan tersebut.
3) Menurut anda lebih mudah pengisolasian pada jaringan pada topologi star atau topologi Bus? Apa kemudahannya?
4) Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan? Mengapa?
f. Kunci Jawaban Formatif 3
1) Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dilakukan step-by-step maksudnya dilakukan pengecekan satu persatu karena jaringan dengan topologi bus lebih rumit karena apabila tejadi jaringan yang down kita tidak dapat langsung mengetahui letak kerusakan jadi perlu dilakukan pengecekan satu persatu untuk menemukan sumber permasalahan tersebut.
Pengaruh Jaringan apabila terjadi kerusakan atau pemasalahan seluruh jaringan akan lumpuh total atau tidak dapat berfungsi sama sekali.
2) Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star lebih mudah karena apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer workstation maka hanya jaringan pada komputer tersebut yang bermasalah sehingga pengisolasian lebih mudah dan penanganan perbaikan jaringan juga lebih cepat. Isolasi kerusakan terhadap sistem jaringan dengan topologi star adalah tidak berpengaruh, karena seluruh komputer tersambung secara paralel. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka hanya komputer tersebut yang bermasalah sedangkan komputer lainnya tetap dapat berfungsi.
3) Lebih mudah pengisolasian menggunakan topologi star karena:
a) Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka tidak akan mempengaruhi komputer yang lainnya.
b) Pengisolasian dan perbaikan jaringan lebih akan memakan waktu yang lebih cepat.
c) Tidak mengecek seluruh jaringan jika terjadi kerusakan karena kerusakan salah satu komputer tidak menggangu atau mempengaruhi komputer yang lainnya.
4) Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
a) Penginstallan driver kartu jaringan dengan sempurna, karena kartu tersebut mengkomunikasikan kartu jaringan dengan komputer. Apabila pengistalan tidak sempurna maka komputer tidak akan mengenal kartu jaringan tersebut sehingga kartu jaringan tidak dapat digunakan.
b) Konfigurasi kartu jaringan karena setting kartu jaringan mengkomunikasikan komputer dengan jaringan yang telah ada.
c) IP Address dan Subnet mask adalah alamat komputer kita karena apabila kita mengisi alamat tersebut dengan asal maka kita tidak dapat masuk dalam sistem jaringan maka perlu mengetahui nomor IP dan Subnet mask yang digunakan dalam jaringan untuk dapat bergabung dalam jaringan tersebut.
d. Workgroup karena untuk masuk dalam jaringan harus mengetahui alamatnya kalau tidak mengetahui kelompok yang kita tuju maka kita juga tidak dapat masuk dalam kelompok tersebut walaupun nomor IP dan subnet mask kita sudah benar.
g. Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang pada komputer server maupun workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

Langkah Kerja
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun client.
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer server dan client.
4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer client ke switch/hub.
5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
6) Hidupkan Komputer client.
7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
8) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server dengan client.
9) Matikan komputer dengan benar.
10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek

BAB III
EVALUASI

A. PERTANYAAN
1. Sebutkan Langkah-langkah penanganan masalah dalam jaringan komputer?
2. Sebutkan keuntungan atau kelebihan dari LAN dengan topologi Star dalam penanganan permasalahan dalam JaringanLAN?
3. Sebuah sekolah SMU mempunyai rencana untuk membangun lab Komputer 2 lantai, luas ruangan 6 x 6 meter, setiap ruang diberi komputer berjumlah 20 unit rencana jaringan tersebut akan dibangun menggunakan topologi star dan jaringan antara lab 1 dan lab 2 terhubung, anda diberikan tugas untuk:
a. Merencanakan peralatan yang dibutuhkan dan jumlahnya (berapa buah atau berapa meter).
b. Menggambarkan Layout jaringan yang akan anda buat beserta IP Address dan Subnet mask yang digunakan.
B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
1. Langkah penanganan kerusakan jaringan terbagi atas dua yakni penanganan Hardware dan penanganan Software.
Penanganan hardware harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur untuk mempermudah penyelesaian masalah jaringan yang dihadapi. Penanganan yang dilakukan secara berurutan dari penanganan kartu jaringan, pengkabelan dan konektor.
Penanganan permasalahan pada Software dapat dilakukan dengan cermat dan teliti mencakup: Instalasi software driver kartu jaringan dan setting konfigurasi jaringan. Konfigurasi kartu jaringan meliputi menggunakan TCP/IP meliputi IP Adress, subnet mask dan workgroup yang digunakan.

2. Topologi Star adalah topologi yang setiap node akan menuju node pusat/sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
Sehingga penanganan kerusakan hanya terjadi pada client yang bermasalah tanpa mengganggu jaringan secara keseluruhan.
3. a. peralatan yang dibutuhkan meliputi:
1) 2 buah server
2) 40 client
3) Kartu jaringan 42 buah
4) Konektor RJ 45 84 buah
5) Hub 2 buah
6) Repeater /Router 1 buah
7) Kabel + 500 meter
c. Gambar layout berdasarkan kerapian, Nomor IP Address yang digunakan sesuai dengan Jenis jaringan Klas A, B, atau C antara lab 1 dan 2 boleh lebih baik menggunakan Router atau Repeater



C. KRITERIA KELULUSAN
Kriteria Skor
(1-10) Bobot Nilai Keterangan
Kognitif (soal no 1 s/d 2) 3 Syarat lulus nilai minimal 70 dan skor setiap aspek minimal 7
Kebenaran layout 3
Kerapian, kebersihan, ketelitian 2
Ketepatan waktu 2
Nilai Akhir

Kategori kelulusan:
70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.

BAB IV
PENUTUP

Demikian modul pemelajaran Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan. Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta diklat diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta didik memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik diagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan lebih jauh sehingga peserta diklat dapat melakukan tindakan pengisolasian permasalahan yang terjadi pada PC yang tersambung dengan jaringan.
Setelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta evaluasi maka berdasarkan kriteria penilaian, peserta diklat dapat dinyatakan lulus/tidak lulus. Apabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya sesuai dengan alur peta kedudukan modul, sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Onno W. Purbo: TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1998
Onno W. Purbo: Buku Pintar Internet Teknologi Warung Internet, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1999
Dede Sopandi, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung, 2004
http://www.ilmukomputer.com diambil pada tanggal 26 Oktober 2004



Kamis, 06 November 2008

Topologi Jaringan

Topologi Jaringan


Topologi menggambarkan struktur jaringan, atau bagaimana sebuah jaringan didesain.
Topologi jaringan adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Terdapat dua definisi Topologi :



• Phsycal Topologi, merupakan layout aktual dari kabel-kabel (media) jaringan, dan
• Logical Topologi, mendefinisikan bagaimana media diakses oleh host-host.

Dengan adanya arsitektur fisik jaringan, pengguna jaringan dapat menggunakan topologi mana saja yang cocok untuk digunakan dalam jaringannya. Adapun macam dari topologi tersebut adalah sebagai berikut :

• Topologi Bus
• Topologi Token Ring
• Topologi Star
• Topologi Mesh
• Topologi Tree



Topologi Bus

Topologi bus merupakan jenis topologi yg memiliki metode paling sederhana,terdiri dari sebuah kabel trunk(backbone / segment) yang menghubungkan semua komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan dalam sebuah jalur.



Gambar3. Topologi Jaringan Bus


Kelebihan Topologi Bus:
• Jarak LAN tidak terbatas
• Kehandalan jaringan tinggi
• Penambahan atau pengurangan node tidak mempengaruhi operasi
• Tidak diperlukan pengendalian pusat

Kelemahan Topologi Bus:
• Terjadinya kemacetan jika lalu-lintas terlalu padat
• Kesulitan pencarian
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
• Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Topologi Ring

Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.



Gambar 4. Topologi jaringan Token-Ring


Kelebihan Topologi Ring:
• kerusakan jika jaringan tak berfungsi. Topologi ini dapat mencegah tabrakan data karena dapat diatur urutan akses datanya dengan laju data tinggi
• Dapat melayani lalu-lintasdata yang padat
• Kemudahan pencarian titik

Kelemahan Topologi Ring:
• Jika terdapat kerusakan salah satu elemen/node yang menyebabkan jaringan tak berfungsi
• Penambahan atau pengurangan terminal yang sangat sulit
Topologi Star

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.



Gambar 5. Topologi Jaringan Star


Keuntungan:
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian:
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus, karena HUB jadi elemen kritis

Topologi Mesh (berantakan)
Topologi mesh (berantakan) diimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin perlindungan dari interupsi pengiriman data. sebagai contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin mengguna-kan topologi mesh ini. Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem kendali (controling). Sebagaiamana dapat dilihat dari gambar dibawah ini, setiap host mempunyai koneksi sendiri ke semua host. Meskipun Internet mempunyai beberapa jalur ke semua lokasi, tetapi tidak mengadopsi topologi ini secara penuh.
Gambar 5. Topologi Jaringan Star

Karakteristik topologi ini adalah sebagai berikut :

• Pada topologi mesh tiap komputer terhubung langsungdengan komputer lain (pear to pear).
• Setiap komputer mempunyai jalur sendiri-sendiri dengan komputer lain, sehigga tidak akan terjadi collision domain.
• Kerugian dari penggunaan topologi ini adalah penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
• Keuntungan dari penggunaan topologi ini adalah apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.

Topologi TREE
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
















Gambar 5. Topologi Jaringan Tree

7 Layer OSI

7 layer OSI
06:17, 2007-Sep-3 .. 13 comments .. Link

Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi
jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI.

Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :

1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.

4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.

5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.

2.1 Karakteristik Lapisan OSI

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.

Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.

Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.

Application


Application


Lapisan Atas

Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI

2.2 Protokol

Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan adalah berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.

2.3 Lapisan-lapisan Model OSI

2.3.1 Physical Layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.

2.3.2 Data Link Layer

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.

Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.

Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.

Masalah mengenai data link control akan diuraikan lebih detail lagi pada bab tiga.

2.3.3 Network Layer

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.

Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.

Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.

2.3.4 Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.

Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.

Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 2-1.

Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host berbeda dengan pengendalian aliran router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.

2.3.5 Session Layer

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

2.3.6 Pressentation Layer

Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.

Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

2.3.7 Application Layer

Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.

Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.

2.4 Transmisi Data Pada Model OSI

Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima. Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.

Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer. Penting untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya.

Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut, semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.

Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual berbentuk vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka transport layer akan membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.

Pengenalan Jaringan Lan

Pengenalan Jaringan Lan

pengenalan jaringan LAN

--====----====----====----====----====----====----====-----====----====----===--

Pengertian dan Prinsip Kerja LAN

================================

LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem

komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleksgedung

atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum



seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya

adalah pemilik LAN itu sendiri.

Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh

lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkansemua

komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan

kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya

pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama.

LAN yang umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub itu

sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuantentang

alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena

hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port

sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.

Komponen-komponen Dasar LAN

===========================

Beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai

berikut:

•Workstation

------------

Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer.

Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer

yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.

Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula menggunakan

jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user yang lain.

•Server

-------

Perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk melayani jaringan dan

workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.pada umumnya sumber

daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak

digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan

bekerja pada server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server,

file server, print server, dan suatu server juga dapat mempunyai beberapa

fungsi pelayanan sekaligus.

•Link (hubungan)

----------------

Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut

secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai

media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari

link adalah:

1.Kabel Twisted Pair

•Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded Twisted

Pair(UTP)

•Lebih banyak dikenal karena merupakan kabel telpon

•Relatif murah

•Jarak yang pendek

•Mudah terpengaruh oleh gangguan

•Kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps

2.Kabel Coaxial

•Umumnya digunakan pada televisi

•Jarak yang relatif lebih jauh

•Kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30 Mbps

•Harga yang relatif tidak mahal

•Ukurannya lebih besar dari Twisted Pair

3.Kabel Fiber Optic

•Jarak yang jauh

•Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps

•Ukuran yang relatif kecil

•Sulit dipengaruhi gangguan

•Harga yang relatif masih mahal

•Instalasi yang relatif sulit

•Network Interface Card (NIC)

-----------------------------

Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan

ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang

dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan

Network Interface Card (NIC).

•Network Software

-----------------

Tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja

sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem

komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain.

Peralatan Pendukung LAN

=======================

a.Repeater

------------

•Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical

•Meneruskan dan memperkuat sinyal

•Banyak digunakan pada topologi Bus

•Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif murah

•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian

data secara broadcast

•Hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk

maka port-port yang lain harus menunggu.

b.Hub

-----

•Bekerja pada lapisan Physical

•Meneruskan sinyal

•Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan

•Penggunaannya relatif mudah dan harga yang terjangkau

•Hanya memiliki satu buah domain collision

c.Bridge

--------

•Bekerja di lapisan Data Link

•Telah menggunakan alamat-alamat untuk meneruskan data ke tujuannya

•Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port

d.Switch

--------

•Bekerja di lapisan Data Link

•Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri

•Memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk

semua port

•Memungkinkan transmisi secara full duflex (dua arah)

e.Router

--------

•Router berfungsi menyaring atau memfilter lalu lintas data

•Menentukan dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data

•Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN

Topologi LAN

=============

Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data didalam

jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul

lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan

dipakai hingga saat ini, yaitu:

•Topologi Star

Beberapa simpul/node dihubungkan dengan simpul pusat/host, yang membentuk

jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan

dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer.

[PC1]

|

[PC2]-------[Server]---------[PC3]

/ \

/ \

[PC4] [PC5]

•Topologi Hierarkis

Berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk(host)

dihubungkan dengan simpul/node lain secara berjenjang. Jenjang yang lebih

tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja jenjang dibawahnya.

[Server]

/ \

[server/PC] [server/PC]

/ \ / \

/ \ / \

[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]

•Topologi Bus

Beberapa simpul/node dihubungkan dengan jalur data (bus). Masing2 node

dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yangberbeda namun semua mempunyai

hierarki yang sama.

[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]

| | | |

=backbone================================

| | | |

[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]

•Topologi Loop

Merupakan hubungan antar simpul/node secara serial dalam bentuk suatu

lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tak ada central node/host, semua

mempunyai hierarki yang sama.

[PC1]

[PC2] | [PC3]

\|/

(_) <== lingkaran

/ \

[PC4][PC5]

•Topologi Ring

Bentuk ini merupakan gabungan bentuk topologi loop dan bus, jika salah

satu simpul/node rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunikasi node

yang lain karena terpisah dari jalur data.

[PC1a]

[PC1b]__|__[PC1c] <<>

|

[PC2]|[PC3] <

\ | /

(_) <== lingkaran

/ \

[PC4][PC5]

•Topologi Web

Merupakan bentuk topologi yang masing-masing simpul/node dalam jaringan

dapat saling berhubungan dengan node lainnya melalui beberapa link.

Suatu bentuk web network dengan n node, akan menggunakan link sebanyak

n(n-1)/2.

[PC1]

/ / \ \

[PC2]=-+---+=[PC3]

| / \ |

[PC4]=-------=[PC5]

Dengan menggunakan segala kelebihan dan kekurangan masing2 konfigurasi,

memungkinkan dikembangkannya suatu konfigurasi baru yang menggabungkan

beberapa topologi disertai teknologi baru agar kondisi ideal suatu

sistem jaringan dapat terpenuhi.